Tuesday, November 2, 2021

Little Princess~ 어린 공주

Minggu lalu, secara ajaib aku ada di Jogja. Padahal seminggu, sehari sebelumnya nggak ada rencana sama sekali. Tapi di hari Senin pagi pukul 05.34, tanggal 25 Oktober 2021, ibu secara random nyeletuk ngajakin ke Jogja. Bilangnya ke Jogja buat nganterin jas wisudanya mas, tapi ya ternyata stay di sana sampai lima hari. Kalo diinget-inget, aku udah lama banget nggak ke Jogja. Terakhir kali ke sana, Desember tahun 2019. Pas virus corona baru masuk Wuhan. Sekarang virus corona udah di Indonesia dan semoga nggak ada gelombang baru lagi sih ya (aamiin!)

Terus ngapain aja hampir seminggu di Jogja? Ya nggak ngapa-ngapain sih sebenernya. Mas sama mbak juga masih kerja tiap hari, jadi kalo mau jalan-jalan palingan juga sore-malem. Terus pagi-siangnya ngemong keponakan. Jadi keponakanku ini masih umur lima tahun (per Februari 2021). Sama ayah bundanya nggak dimasukin TK karena pandemi. Jadi, sehari-hari dititipin ke tempat penitipan. Tapi bukan yang penitipan banget sih, karena ada rapotnya juga. Nah, karena seminggu kemarin aku sama ibu di sana, akhirnya dia nggak dianter ke penitipan.

Jadi, gambaran selama seminggu kemarin adalah mas sama mbak berangkat kerja habis sarapan. Sisanya aku, ibu, sama keponakan stay di rumah sampe mereka dateng. Terus sore-malem jalan-jalan ke luar. Kurang lebih begitu.

Selama di rumah sama keponakan ngapain aja? Ternyata ada aja yang diurusin. Aku lupa ternyata anak umur lima tahun emang lagi aktif-aktifnya, cerdas-cerdasnya, banyak pertanyaannya, dan sangat imajinatif. Jadi, pagi-pagi sehabis sarapan dan mandi aku diminta buat nemenin dia main. Entah main masak-masakan, disuruh bikin origami, atau cerita sambil gambarin sesuatu. Aku yang selama berbulan-bulan tidak bertemu orang dan sangat amat sedikit berkomunikasi sama orang, merasakan energiku langsung ngedrop wkwk. Tapi untung ada ibu yang nemenin main kalo aku udah mulai diem ngerasa capek.

Tapi ada suatu saat ketika ibu lagi ngajar daring seharian dan mas sama mbak lagi kerja, tersisa cuma aku yang bisa diajak main. Hari itu ku bener-bener ngerasa capek haha. Hampir seharian nemenin dia belajar sambil bermain: bikin origami, terus gambar sambil dibikin cerita, ngajak dia ngerjain LKS-nya, dokter-dokteran, macem-macem deh pokoknya. Tapi ya jadinya ada satu titik di mana aku capek, malah fokus mainan hp, dan ngacangin dia. Jahat banget yak T-T. Dia manggil aku berkali-kali tapi aku diem aja. Terus pas dia udah nggak manggil-manggil, aku langsung nyariin dia dan ternyata dia lagi asik main dokter-dokteran sendiri. Liat dia mainan sendiri, ngobrol-ngobrol sendiri, kujadi keinget cerita 'Little Prince'.

Cerita tentang pangeran kecil yang 'terdampar' di dunia orang dewasa dan di sana bisa terlihat bahwa orang-orang dewasa terlihat menyebalkan dan aneh. Aku mungkin terlihat menyebalkan juga kali ya sama dia. Nggak bisa ngertiin dia, padahal aku dulu juga kayak gitu deh kayaknya. Ngajak mainan orang tua tapi cuma ditanggepin sekedarnya. Padahal buat kita, anak-anak kecil, imajinasi kita lagi kuat-kuatnya. Dari potongan-potongan mainan, bisa jadi sebuah cerita satu sampai dua jam.

Aneh ya? Manusia-manusia besar yang awalnya dari manusia-manusia kecil jadi suka lupa diri. Padahal dalam dirinya juga masih ada manusia kecil itu. Malah karena saking ribetnya manusia besar dengan urusannya sampai minta si manusia kecil buat mahamin apa yang dia lalui.

Semoga kutetap ingat perkara ini sampai nanti pas aku udah punya anak juga. Maafin tante ya T-T. Yuk nanti kalo main ke rumah atau tante yang ke Jogja kita mainan yang lebih seru lagi ya.

Thursday, August 19, 2021

Bersosialisasi

Hari ini baru banget menyelesaikan satu buku dengan genre self-improvement karya Baek Se-Hee jagganim, yang judulnya 'I Want to Die But I Want to Eat Tteokpokki'. Aku membaca buku ini dari awal bulan Juni 2021 dan baru selesai hari ini. Butuh waktu memang untuk membaca buku ini karena isinya cukup 'berat' dan aku sendiri juga sedang mengalami hal yang sama. Jadi pengalamanku membaca buku ini tidak seperti meneguk air putih, tapi seperti meneguk kopi pahit yang disesap sedikit demi sedikit.

Secara keseluruhan aku menyukai buku ini. Bentuk tulisannya berupa tanya-jawab dengan psikiaternya, sehingga terasa berada dalam satu ruangan ketika membaca buku ini. Selain bagian tanya-jawab ini, ada bagian lain yang menjadi favoritku yaitu bagian 'Tambahan'. Di bagian ini, penulis menceritakan tentang berbagai pandangannya terhadap berbagai hal. Salah satunya adalah tentang 'Bersama'. Dari tulisannya tentang 'Bersama' ini, ada satu kalimat yang aku highlight, "Aku pun menyadari bahwa cara menjalani hidup yang benar adalah dengan menjalaninya bersama-sama". Aku sedikit tertampar dengan pernyataannya ini.

Dua paragraf ini memang benar-benar mengingatkanku untuk kembali approach seseorang

Semenjak aku lulus tahun 2019, aku lebih sering untuk menjauhi seseorang. Bukan menjauh dalam artian karena pandemi, tapi menjauh dari orang-orang dengan tidak terlalu bercerita tentang kondisiku sekarang ke orang-orang. Kalau untuk sebagian orang hal ini biasa, tapi buatku ini hal yang aneh dan berbeda dari aku yang sebelumnya. Aku yang dulu adalah orang yang mudah cerita ke teman dekat jika terdapat masalah, sampai-sampai (mungkin) temanku eneg mendengarkan permasalahanku yang itu-itu saja :'D Tapi untungnya masih ada temanku yang mau mendengarkanku, walaupun banyak juga cerita yang aku tidak ceritakan. Entah ini merupakan proses pendewasaan atau malah membuat diriku introvert 99%


Tapi karena aku merasa ketidakkemauanku dalam bersosial ini meningkat cukup tajam, akhirnya aku memutuskan untuk menulis lagi di blog. Walaupun entah siapa yang mau membaca aku juga tidak tahu, tapi setidaknya aku merangkak mencari udara segar di luar (tidak hanya di pikiranku saja). Hari ini juga aku memutuskan untuk membuat akun instagram baru yang aku buat semacam blog mungkin tapi lebih singkat, hehe.

Di blog ini awalnya mau jadi sarana untuk sharing tapi tetap berakhir untuk curhat juga. Ya maaf, memang anaknya dari dulu paling loyal nulis di blog dan bisa ngomong apa aja dibandingkan di notes handphone atau di buku jurnal. Tidak apa-apa kan ya, hihi :D

Tuesday, July 6, 2021

Perkara Tidur

It's been a month since I write the last post.

Hai, apa kabar! Sejak terakhir menuli review tentang La La Land aku belum menonton film lagi. Film Luca yang sedang ramai itu pun aku baru menonton seperempat durasi, tapi sudah tidak kulanjutkan lagi. Entah sedang merasa bosan untuk menonton, tapi ku masih tetap menonton drama korea sih. Yang sedang on going ditonton ada dua, My Roommate is A Gumiho sama Hospital Playlist. Lagi butuh drama ringan yang tidak menguras emosi dan pikiran karena diri sendiri lagi benar-benar capek.

Akhir-akhir ini untuk pertama kalinya merasakan susahnya tidur. Padahal dulu waktu kuliah, aku terkenal banget pelor (nempel bentar langsung molor). Baru sekarang ini merasakan bisa memutuskan untuk tidur. Awalnya senang sekali bisa mengatur waktu seperti itu, tapi sekarang malah keterusan, dan jadinya susah tidur.

(Sepertinya) Masalah ini berawal dari tingkat kecemasanku yang mulai meningkat akhir-akhir ini. Walaupun aku belum sempat ke psikolog, kalau dibandingkan dengan dulu aku merasakan perbedaannya.  Rasanya akhir-akhir ini lebih was-was dan kurang bisa menikmati hal-hal yang biasanya aku suka. Misalnya, aku suka merajut tapi entah kenapa akhir-akhir ini ketika merajut pikiran malah jauh mikir kemana-mana dan malah bikin stress. Berlaku juga ketika aku baca buku atau nonton film (entah kenapa tapi kalo nonton drama masih enjoy aja). Nah ternyata sekarang malah merembet ke hal-hal basic di kehidupan sehari-hari salah satunya, tidur.

Aku mulai merasa susah tidur sekitar lima hari yang lalu. Waktu itu, sekitar jam sembilan malam, aku lagi bantu ayah-ibu untuk mengubah template paper. Karena ingin hari itu selesai, aku baru bisa tidur sekitar jam sebelasan. Kondisi badan di saat itu sudah capek, tapi belum mengantuk. Aku mencoba berbaring di kasur, buka instagram (ini sih salahnya), dan menemukan Kak Bena sama Kak Vendry sedang live mengerjakan puzzle. Aku pikir, "Yaa ini puzzle! Ini pasti akan membuat otakku lelah dan mengantuk!" tapi ternyata salah. Aku malah mengikuti IG Live-nya sampai selesai dan membuat otakku makin segar. Alhasil aku tutup Instagram dan buka Youtube. Karena dulu aku gampang ketiduran pas lagi nonton (film), aku memutuskan untuk menonton potongan-potongan series F.R.I.E.N.D.S. di Youtube. Tapi ternyata setelah satu jam aku tetap terjaga. Akhirnya aku berinisiatif untuk mencari aplikasi semacam white noise di Playstore dan aku berhasil menemukan satu aplikasi yang bisa memberi efek suara hujan, salju, air terjun, dsb. Di aplikasi itu, kita bisa memilih beberapa suara sekaligus untuk dimainkan. Saat itu aku memilih suara hujan dan perapian. I know those are not white noises, but it works for me!

Ini aplikasi yang aku pakai.

TAPI BODOHNYA MALAM ITU AKU LUPA MEMATIKAN ALARMKU! Sebelumnya aku sudah menyetel alarmku di jam setengah tiga, jam tiga, dan jam setengah empat untuk bangun solat malam. Tapi karena di hari itu aku baru bisa tidur di jam satu malam, bayangkan betapa pusingnya aku terbangun berkali-kali dari jam setengah tiga (mana ada alarm yang nggak sengaja aku snooze). Akhirnya pagi itu aku benar-benar bangun jam lima untuk solat subuh. Rencananya aku ingin tetap bangun terus sehabis subuh, tapi pagi itu aku benar-benar pusing untuk tetap bangun. Akhirnya aku memutuskan untuk melanjutkan tidur sampai jam setengah delapan walaupun setiap satu jam dari jam setengah lima aku sering terbangun. Akibat kejadian malam itu, seharian rasanya benar-benar capek. Kepala pusing, tapi waktu siang hari aku mencoba untuk tidur, tetap tidak bisa tidur.

Malam harinya aku mencoba untuk tidur cepat, namun tetap gagal. Akhirnya aku iseng mencari teh chamomile di toko online dan checkout malam itu juga. All I want is to get a proper sleep T^T

Dan ini merk teh chamomile yang aku beli. Dari semua teh chamomile yang ada di toko online. Menurutku ini harganya cukup terjangkau

Setelah check out, malam itu dan besok malamnya aku tetap bisa tidur tapi dengan kegelisahan di setiap tidurnya. Entah tidurnya kurang nyenyak atau malah mimpi buruk. Setelah dua malam berhasil memaksakan tidur, besok harinya paket teh chamomile ku datang. Malamnya, satu jam sebelum tidur, aku menyeduh teh itu tanpa gula. Sebelumnya aku belum pernah sama sekali mencoba teh chamomile dan hari itu ketika aku mencobanya, aku senaaaaaang sekali. Aromanya benar-benar wangi dan rasanya enak. Tidak pahit dan aroma wanginya bertahan di rongga mulut. Itu pertama kalinya aku merasa bahagia karena minum teh. Benar-benar senang yang sampai membuat aku senyum-senyum sendiri. Dan malam itu aku benar-benar tidur nyenyak dan terbangun jam setengah empat tanpa alarm, entah hal ini karena aku tersugesti dengan khasiat teh ini atau bagaimana. Tapi bangun tidur rasanya tenang dan badan terasa rileks.

Jadi buat kalian yang susah tidur atau insomnia, coba minum teh chamomile. Benar-benar membuat badan lebih nyaman, Selain itu juga aplikasi yang aku tunjukkan, terutama campuran suara hujan dan perapian, itu juga bisa membantu tidur lebih cepat. Selamat mencoba~ 

Sunday, June 6, 2021

La La Land (2016)

Let me review it in Indonesian.


Aku ingat betul, pertama kali menonton film La La Land ini di tahun 2016, di hari pertama penayangannya di Indonesia. Di tahun itu aku masih berstatus sebagai mahasiswa semester dua yang tugas dan laporan praktikumnya lumayan banyak. Kalau nggak salah hari itu adalah hari Jum'at. Aku berdua dengan temanku, Tamara, memutuskan untuk menonton film tersebut di sore hari. Setelah kelas selesai, kami berdua pergi ke salah satu bioskop di Bandung.

Mungkin di hari itu karena jadwalku cukup padat, aku berakhir tidak menikmati filmnya sama sekali. Karena di satu jam pertama film, aku sudah ngantuk dan sempat tertidur beberapa kali. Alhasil, komentar yang aku berikan saat itu, "Filmnya ngebosenin." Aku ingat betul waktu itu, adegan yang membuatku tertidur pulas adalah adegan di mana Mia dan Sebastian mengunjungi planetarium untuk pertama kali. Aku akui alunan musiknya lembut dan sangat cocok untuk meninabobokkan aku saat itu.

Di tahun 2016, La La Land sama sekali tidak membekas untukku. Bagiku saat itu La La Land hanya merupakan film musikal yang memiliki lagu-lagu bagus. Sudah itu saja titik.

Seiring berjalannya waktu, orang-orang di sekitarku mulai membicarakan bahwa film ini merupakan sebuah mahakarya. Dan semakin ke sini, ada salah satu orang temanku yang cukup sering meretweet dan menyukai beberapa tweet tentang La La Land. Hal ini otomatis mengusikku ada apa dengan cerita La La Land ini selain musik dan hubungan yang kandas? Dan akhirnya hari ini aku menyempatkan untuk menonton ulang film ini.

Tahu tidak? Ada satu hal yang langsung terlintas di kepala ku selama menonton film ini, "Bisa-bisanya orang ini ketiduran pas nonton film ini."

Setelah aku menonton film ini, aku merasa film ini cukup realistis, kompleks dan dieksekusi dengan baik. Film yang menceritakan dua orang yang saling membantu untuk mendapatkan mimpi mereka masing-masing, tapi dalam perjalanan mendapatkan mimpinya, banyak keraguan yang muncul. Orang dewasa yang memiliki mimpi dianggap sebagai orang yang aneh dan naif, padahal mereka bahagia dengan kehidupannya. Hanya saja menjadi orang dewasa yang stabil akan lebih banyak yang menyukai. Padahal jika mereka mengikuti mimpi mereka, mereka akan menjadi orang dewasa yang stabil dan juga bahagia. Segala hal terkait mimpi memang sangat abstrak untuk sebagian orang. Tapi di film ini aku bisa mencernanya dengan cukup baik.

Selain cerita yang kompleks tapi apik, adegan musikal dan banyak adegan lain yang mencuri perhatianku. Adegan ikonik menari mereka saat sunset, bergandengan tangan untuk pertama kali, dansa mereka di planetarium, dan adegan mereka berdua setelah lima tahun.


Masih ada beberapa adegan yang pengambilan gambarnya cukup menarik dan mereka sangat terampil dalam memainkan cahaya. Wah kenapa aku baru antusias sekarang ya. Tapi beneran sungguh! Aku jatuh cinta sama pengaturan cahaya mereka yang bukan main bagusnya. Jadi sebal sendiri kenapa baru antusias sekarang.

Sebenarnya ada banyak hal yang bisa dikulik dari film ini. Tapi yang memang benar-benar menonjol dan sangat bagus adalah ceritanya dan pengambilan adegannya. Wah aku benar-benar jatuh cinta sama ceritanya. Benar-benar bagus, realistis, dan sempurna.

Monday, May 31, 2021

Crocheting

I've been busy crocheting these days. It's so fun, even though I still use other's patterns. But I do modification their pattern sometimes. Because it's hard to find the same yarn weight so I must ignore the gauge and adjust it the way I want.

I've done so many projects, actually—buckets from t-shirt yarn, sling bag, pouch, even rabbit doll. But now I'm trying to make a tablecloth (?) my mom requested. I've made the dummy, actually, but still, the stitches are not really good. So I just make a little one, so there are not so many holes.

The pattern is granny square crochet: Starburst. It's combined with four colors, but you only need three colors to mix. I use this tutorial for my tablecloth project.


It's very easy to do. But for me, it's difficult to find the weight of yarn same as in the video. So, when I use a 5.0 mm hook, the knot is not so tight, and I don't like it. I redo it using a 4.0 mm hook. I hope it's better.

Look! It's smaller but solid, right?

Can't wait to show the result! But it will take a lot of time to make it, but yaa let's see when will I post the result :)


Wednesday, May 26, 2021

Overwhelmed

Hi! It's been a while. I'm not gonna write too long at this time. Just a short posting about my condition right now.

So, lately, I'm not really active on my second account of Twitter. I do not know. I just get overwhelmed by everything on that timeline. You know, right? That I make that account for fangirling and my random thought over everything that passed on the timeline. I can't say that I stan for DAY6, but I like them. I love listening to their songs. They did great things; even Sungjin enlisted in the military. They try hard to socialize with us. I really appreciate that. But I don't know; these days, the fan's response is just too much for me. I mean, it's good that you can adore them, appreciate them with words, but it just too much for me. Overwhelming. For me.

I know it's not really necessary to write this, but I just want it. Yea, maybe I'm just so tired of everything. But yeah, that's it.

I still love mydays. I really appreciate them. I mean, they make the fandom alive. They did a good job. Making good stuff for the member. I really appreciate their positive energy. I don't know. What's wrong with me getting overwhelmed by that? I don't know. My energy is just low, maybe. I can't compare my energy with them. But of course, I still love you guys. You really make my day these past months.

Sunday, May 16, 2021

Learning Korean


안녕하세요, 저 일음이 디예요. 저는 스물네살이예요. 반갑습니다. 한국어는 공부하고 싶어요. 그래서, 지금 한국어로 쓰고 있어요. 

오늘은 끝났어요. 안녕히가세요.

Wednesday, May 5, 2021

The Super Horrible Family, The Mitchell [2021]

If you have not watched it, watch it first! It may contain a spoiler.

Rating: Dog, Pig, A Loaf of Bread/10


Today, I will review The Mitchell vs The Machines. The movie was released on 30th April 2021 on Netflix. Please, go watch it! Because it is a heartwarming movie, PG 13, so you can watch it with your family.

For the overview, this movie is about a not-perfect family who tries to save the world. The main problem of this movie is about Katie and her dad, Rick. Katie loves making a movie but Rick never likes it. And the journey for saving the world makes them unite again.

Besides that, The Mitchell also weird. A dad who gives every member of the family a screwdriver on their birthday. A son who really nerd and loves dinosaurs so much. And a dog who never gets eyes-focused. Despite the troubles, all weirdness in this family keeps the movie alive. You can't get bored in the first ten minutes. Because it makes you laugh so hard. This is one of the jokes that I like. But you might not understand it.

The other thing that I love in this movie is the animation. For me, the animation is so fresh and cheerful. During watching the movie, the animation always makes me smile somehow. I really love the doodles. And they put so many doodles in there. If you want to watch a mood-booster movie, this movie is just perfect.

Besides the hilariousness of this movie, there is one quote that I like from this movie.

Having family is hard, but it is worth to have it

It means that you may have problems with your family but never try to cut off the relationship. Because the family is the basic support that you can have. Being in the family means you must support each other. Every dream in the family is precious. Never degrading each of them.

The last sentence to ending this posting, just please go watch it!

overnight cookies © , All Rights Reserved. BLOG DESIGN BY Sadaf F K.