Selama Ramadan kemarin, sebenernya merasa sangat campur aduk. Semangat untuk belajar sampai di tengah bulan terus kemudian merasa mati. Tetap berusaha untuk dengerin kajian, baca artikel buat nambah ilmu agama, dsb., tapi rasanya tetap, mati. Nggak ngerasa senang banget atau sedih banget. Nggak cukup aja. Nggak bisa ngerasain apa-apa.
Di akhir-akhir bulan juga sempat ikutan kelas Tazkiyatun Nafs, cukup membuka perspektif baru terhadap perasaan dan emosi dan pengertian tentang nafs. Dan hal ini membuka pandangan baru terhadap bagaimana aku melihat masalahku dan mungkin bagaimana harus menyelesaikan masalahku. Alhamdulillah aku masih bisa nangis. Masih bisa minta ke Allah dengan segala keinginan yang terbersit di sepuluh hari terakhir. Masih bisa merasakan sedikit emosi, walaupun nggak banyak.
Masih bisa ngerasa sedih kalo Ramadan akan berakhir tahun ini.
Selama perjalanan mudik kemarin, sempet bengong juga di jalanan. "Kayaknya aku nggak bakal bisa bahagia banget deh setelah ini." "Nikah? Mungkin hari H-nya habis itu bakal capek lagi dengan kehidupan pernikahan." "Lulus? Kayaknya aku nggak bakal sesenang aku lulus S1 deh kali ini." "Punya kerjaan? Ya cuma sesaat aja. Setelahnya mungkin aku bakal terombang-ambing dengan perasaan mau nggak mau selama ngelakuin pekerjaan itu."
Sampai pada satu titik di mana terlintas di pikiranku pada satu hal yang bikin aku seenggaknya senang, "Kayaknya saat ini yang bisa bikin aku senang kalo aku bisa masuk surga nanti deh, terus bisa ketemu sama Allah." Sama halnya dengan beberapa kajian yang sering aku ikuti kalo emang nggak ada yang bisa bikin di dunia kecuali kita ikut sama agamanya Allah, patuh sama Allah.
Kadang suka lupa ya. Ketika mencoba nyari kebahagiaan di dunia dan yang dicari lewat makhluk-makhluknya juga. Bakal capek lagi. Menguras emosi lagi. Nggak ada yang pasti. Dan sifatnya sementara.
Tahun lalu ikutan kajian tentang ini dan langsung ngena di hati. Tahun ini ikutan lagi tapi ngerasa hambar rasanya. Baru kena lagi pas tiba-tiba merefleksi diri di perjalanan. Semoga Allah selalu bantu kita buat nyari dan terus jatuh cinta ke Allah berkali-kali dengan jatuh yang lebih dalam setiap kali jatuhnya.