Baru sadar, tahun lalu adalah tahun tersedikitku dalam hal menulis. Enggak cuma di blog atau tumblr tapi juga di buku jurnal ku. Di jurnalku, aku berhenti menulis sekitar bulan Oktober dan hanya mengisi dengan beberapa kata atau menambah gambar di beberapa tempat supaya tetap setidaknya terisi. Walaupun di bulan November aku memutuskan untuk berhenti. Sampai ternyata aku baru sadar, kemampuan menulisku juga berefek ke kemampuanku menulis tesis.
Sudah dari akhir tahun lalu aku mencoba untuk menulis latar belakang dan selalu gagal. Aku selalu merasa tidak pernah puas pada tulisanku: tidak nyambung, terlalu bertele-tele, tidak saling berkaitan, kurang baik, kurang banyak, dsb. Sampai pada tahap setiap kali aku mencoba menulis tesis, aku mulai terkena serangan panik. Entah itu tiba-tiba menangis, jantung deg-degan, dan pada tahap tidak bisa bernapas dengan baik---kayak habis lari gitu sih. Dan ini benar-benar menggangguku.
Gangguan menulis ini juga masuk pada tahap aku sulit untuk menulis catatan kajianku atau sekedar isi pikiranku. Dalam bulan ini, ketika aku mencoba menulis apa yang aku cerna setelah mendengarkan kajian, aku tidak pernah bisa menyusun kata-kata dengan baik tanpa coretan. Dan parahnya adalah aku lebih sering tidak menyelesaikan tulisanku dan aku biarkan tulisan itu menggantung tanpa penutup.
Entah kenapa. Apakah terlalu banyak sampah yang belum aku buang. Atau folder di kepalaku yang sudah tidak bekerja dengan baik. Atau hanya trauma menulis dan mungkin aku hanya perlu berlatih menulis lagi dengan baik. Walaupun untuk memulai rasanya menakutkan dan biasanya aku lebih memilih untuk minum obat supaya tidur dengan baik.
Tapi mungkin melawan ketakutanku jauh lebih baik. Setidaknya aku berusaha, kan?
![]() |
| look my brain so messed up with words |

No comments:
Post a Comment