Wednesday, July 26, 2023

Silence is Uncomfortable



Beberapa waktu yang lalu, menemukan sebuah reels tentang "Silence = Uncomfortable". Sebuah hal yang tanpa sadar ternyata setiap waktu aku selalu mencoba menyalakan podcast atau lagu yang penting suara biar aku nggak ngerasa sepi. Seperti kayak pas ngerajut, aku harus sambil mendengarkan sesuatu. Kalo nggak gitu, isi pikiran ke mana-mana dan malah jadi overthinking.

Di reels itu juga disebutin kalo sebenernya kita menyalakan backsound suara pas kita melakukan aktivitas buat apa? Apa buat sebatas entertaining? Atau sampai pada titik menghilangkan pikiran-pikiran yang ada di dalam kepala. Mungkin oke kalo sebatas buat menghibur kita, karena berarti kita menikmati apa yang ada di depan kita. Tapi kalo untuk sebagai pengalihan isi pikiran?

Kalo dipikir-pikir, dari dulu, dari jaman belum ada smartphone pun, aku selalu nyari mp3 buat aku pake selama aku baca buku. Alasannya, karena biar lebih fokus dibandingkan ngedengerin suara orang ngobrol. Kalo sekarang, nggak ada  yang ngobrol, tetep nyalain musik biar....? Biar nggak ngerasa sepi karena lagi sendirian. Bukan terganggu karena obrolan manusia lain, tapi lebih ke obrolan di kepala sendiri.

Lucu ya? Kalo lagi solat atau kata lah meditasi, kita malah diminta buat di tempat yang senyaman dan sesunyi mungkin, biar kita fokus ke tujuan kita (tujuan solat atau meditasi pastinya). Kalo solat kita diminta fokus untuk beribadah dan berdoa dan pokoknya balikin fokus kita kalo kita hambanya Allah, dan itu butuh tenang atau sepi itu sendiri. Atau kalo meditasi kita diminta buat fokus ke badan kita dan sadar kalo badan kita ini ada dan bernafas.

Dari dua hal tadi, kalo dipikir-pikir, bukan silence yang jadi masalah. Tapi yang jadi masalah terkait isi pikiran kita. Keheningan ketika solat, kita isi dengan bentuk penghambaan dan doa ke Allah. Keheningan yang ada ketika kita beraktivitas mungkin harusnya bisa kita isi dengan fokus ke pekerjaan kita. Tapi mungkin beda dengan aktivitas yang tidak terlalu membutuhkan banyak fokus, isi pikiran kita bisa ke mana-mana (semacam nyuci, ngepel, dkk). Mengisi keheningan dengan hiburan atau podcast sebagai suplemen tambahan untuk pikiran bisa banget dilakuin. Biar sambil ngurangin pikiran-pikiran negatif dan lebih banyakin pikiran positif.

Tapi ya balik lagi. di akhir reels dia bilang, kalo silence bisa jadi comfortable. Bagaimana dengan adanya keheningan kita bisa ngatur apa yang sebenernya kita rasain, kita pikirin. Mengontrol perasaan dan mengontrol pikiran lah istilahnya. Bener sih, terlalu banyak suara kadang bikin kita nggak tahu apa yang emang bener-bener dirasain sama tubuh atau yang ada di pikiran kita.

Jadi, what do you think? Buatku kadang segala hal pasti ada proporsinya. Dengan keheningan kamu bisa fokus dan mengontrol apa yang dirasa. Tapi kalo keheningan lebih bikin riuh di pikiran dan di hati, mungkin kamu butuh nulis atau cerita. But naaah, you can just listen everything to shoo away the negative thoughts. Menulis dan bercerita pun butuh energi lebih heheu.

Saturday, July 22, 2023

in case you forget


 #SelfReminder

Tuesday, July 18, 2023

(ಥ _ ಥ) Soft-Hearted?

Katanya kalo manusia suka nangis, berarti hatinya lembut. Masa iya? Tapi mungkin iya. Orang masih bisa nangis berarti hatinya masih lembut. Masih bisa ngerasain empati sesama manusia walaupun sebuah emosi muncul dari proses informasi yang didapatkan. Tapi kayaknya cerita nangis di aku agak cukup berbeda... .

Terpantik menulis tentang menangis hari ini karena ada suatu kejadian aneh yang tiba-tiba terjadi hari ini. Tadi siang aku makan mie sambil nonton youtube. Nggak ada yang berbeda dari biasanya. Aku lagi fokus nonton, sambil makan juga. Di pikiranku nggak ada pikiran apa-apa kecuali nonton yang ada layar tv. Entah setelah beberapa suap dan beberapa menit video berlalu, tanpa aba-aba, aku nangis. Secara tiba-tiba aku ngerasa sedih sesaat dan aku sendiri pun bingung aku sedih kenapa, tapi di saat itu aku butuh nangis, walaupun aku sendiri kebingungan kenapa aku nangis. Aneh banget. Daritadi aku masih penasaran kenapa aku nangis. Apakah sudah terlalu banyak emosi yang ditekan? (⊙_⊙)?

Sejujurnya 1-2 tahun aku sekarang, sangat berbeda dibandingkan tahun-tahun dulu. Dulu aku lebih sering nangis, lebih karena emosi bukan karena simpati. Sekarang? Aku lebih jarang nangis dan menekan emosi dengan hal yang lain. Nangis tetep ada, tapi seperlunya. Apakah ini sebuah pendewasaan? Entahlah, tapi kadang aku juga takut kalo terlalu menekan emosi dan bakal meledak sewaktu-waktu--walaupun meledaknya pun lebih ke diri sendiri bukan ke orang lain.

Tapi menurutku beda sih kalo kata orang nangis karena dia berhati lembut atau nangis sebagai bentuk emosi. Yang pertama biasanya nangis sebagai bentuk simpati, dan yang kedua nangis karena luapan emosi. Walaupun banyak yang mengartikan kedua sebagai bentuk cari perhatian. Mungkin iya dan mungkin enggak. 

Sebenernya menulis tulisan ini karena satu dan lain hal yang terjadi di siang hari tadi. Masih bingung dengan apa yang terjadi ╮(╯▽╰)╭ Tapi walaupun begitu aku yakin sih, menangis emang bisa melunakkan hati. 

Friday, July 14, 2023

Mendung, Hujan

Dari segala cuaca yang ada, aku paling suka suasana mendung dan hari hujan. Orang-orang mungkin cenderung nggak suka sama suasana mendung. Terlalu gelap, cucian nggak kering, sepatu basah, rambut basah, dan hal-hal lembab-slash-basah lainnya. Nggak tau kenapa ya, tapi kalo lagi mendung emang bawaannya harus menghangatkan diri kan. Orang bakal bikin minuman anget, makanan berkuah panas---mie kuah yang terbaik, atau pake berlapis-lapis pakaian biar tetep hangat. Intinya, dari kedinginan yang ada, semua orang nyoba bikin kehangatannya masing-masing.

Rutinitas penat jadi terhenti. Orang sibuk menghangatkan diri dengan makanan, minuman, bahkan juga obrolan. Tapi ada juga yang sekedar menghangatkan diri sambil liatin tetesan air hujan sambil minum kopi panas. Kalo di luar negeri sih sampe bikin api di perapian dan semua keluarga kegiatannya jadi terpusat di sana. Apa daya di Indonesia bikin perapian malah bikin makin panas dan jadi emosi wkwk. Tapi ya gitu, aku suka suasana hangat yang emang ada intensi orang untuk bikin suasanan itu jadi hangat. Kalo lagi terik-teriknya boro-boro ya pada kumpul bareng-bareng. Malah diusir biar ruangan nggak makin engap.

Di sisi lain, mungkin, alasan aku suka hujan dan cuaca mendung lainnya adalah karena sisi kecil ku suka dengan keadaan rumah yang orang rumah jadi mulai ngobrol kalo hujan--walaupun cuma sekedar ngomong 'eh ujan ya? ujan ya?' terus liat ke kaca depan rumah bareng-bareng, jadi kumpul bareng di ruang keluarga, bikin nasi goreng anget buat dimakan bareng-bareng, sambil nonton TV. Lucu ya, gimana masa kecil membuat memori untuk suatu suasana di usia mendatang. 

Tuesday, July 11, 2023

Muslim Uyghur

Video ini adalah salah satu jenis video yang jarang aku pilih untuk dengerin. Tapi entah kenapa aku pilih video ini buat aku dengerin hari ini. Kadang aku ngerasa hanya sekedar tahu tentang permasalahan muslim di Palestina, Rohingya, dan Uyghur ini salah satunya, tanpa pernah tahu bagaimana sejarah dan permasalahan mereka seperti apa. Tapi berkat video ini aku jadi paham, kenapa permasalahan ini harus diangkat.

Kalo dipandang sebagai manusia biasa dan mengagung-agungkan tentang HAM, hal-hal seperti ini tentunya nggak boleh sampe terjadi. Kasus di Palestina sekalipun. Kasus-kasus di Yaman sekalipun. Perang Rusia dan Ukraina sekalipun. Tapi nyatanya standar HAM cenderung menjadi standar ganda karena manusia yang memutuskan dan memproses segalanya. Seadil-adilnya manusia, tetap ada aja timpangnya. 

Pada akhirnya keputusan Allah di hari akhir nanti yang akan menentukan keputusan terkait segala urusan di dunia ini. Terutama kita sebagai muslim yang pastinya mengimani hari akhir dan hisab di hari akhir akan pasti terjadi. Bagaimana kita seharusnya berbuat? Bagaimana menanggapi terkait saudara kita sesama muslim yang diperlakukan sangat tidak baik? Nahi munkar menjadi sebuah kewajiban yang Rasul katakan ketika kita melihat kemunkaran di mana nahi munkar tersebut terdapat beberapa tingkat dan tingkatan paling lemah adalah melalui hati.

Mendengar cerita yang terjadi di sana tentunya akan membuat hati kita sakit. Kesulitan dalam beribadah, dipaksa percaya terhadap sesuatu yang bertolak belakang dengan keimanan, mendengar cerita tersebut langsung terbayang bagaimana kisah-kisah terdahulu dalam mempertahankan keyakinan mereka. Mengimani dengan hati, merasa sakit dan tidak setuju dengan hal tersebut menjadi sebuah hal yang harusnya muncul ketika saudara sesama muslim seperti itu---walaupun itu selemah-lemahnya iman kita. Tapi bagaimanapun kita seharusnya melakukan apa yang kita bisa lakukan.

Semoga dengan menulis dan mencantumkan video ini bisa ikut menyebarkan kabar teman-teman sesama muslim kita dan menjadi pengingat bagaimana muslim seharusnya bersikap dan bertindak dengan segala bentuk penindasan di dunia ini. Wallahu A'lam Bishawab.

Friday, July 7, 2023

We Are All Human After All

 

Dua video reminder yang akan aku tonton berulang-ulang kalo hati lagi capek. Bagaimana manusia memiliki masalah dan bagaimana petunjuk Allah bisa dijadikan sebagai 'pegangan' buat manusia

Sunday, July 2, 2023

Ujian Hidup


Sebenernya jarang sih denger kajiannya UOM, tapi sore ini pas lagi buka Youtube, UOM lagi ngisi kajian tentang hari kiamat. Udah agak telat sih aku masuknya tapi masih sempat dapet lah tentang 'gimana hari kiamat itu memang hari pembalasan, di mana setiap hal yang kita lakuin di dunia bakal dibalas di akhirat nanti'. Jadi tadi masuk juga bahasan, kita ngelakuin sesuatu di dunia dan minta balasan langsung di dunia --semacam pujian orang, apresiasi orang, rasanya kita nggak bakal dapet pengakuan itu. Karena hakikatnya ya segala hal akan dibalas di akhirat dan di dunia isinya cuma ujian. Setiap orang pun punya ujiannya masing-masing.

Pernah ngobrol sama ayah, 'kenapa hidup aku gini, kenapa hidup aku gitu, apa semua orang sama juga ngalamin kayak gini?' Dari kajian tadi terus jadi nyadar gitu, ya hidup itu ujian. Setiap manusia udah Allah desain dengan ujiannya masing-masing dan yang pasti udah dijamin Allah kalo ujian yang dikasih pasti masih dalam kadar manusia itu bisa nanganin. Perkara hidup itu cuma ujian, kadang suka lupa. Kadang hidup dipikirin segala macem sampe mikir harusnya ini tuh nggak gini, benernya gini, sampe lupa kadang esensinya Allah ngasih kita masalah di dunia itu apa. Dengan masalah yang ada, harusnya kita terus ada di koridor yang udah Allah kasih dan lebih dekat juga ke Dia. Urusan harusnya gini dan gitu ya balik lagi ke ketetapan Allah nggak sih? Jadi kalo pertanyaanku ke ayah tadi bisa dijawab, ya normal aja hidupku gini dan gitu. Karena semua orang juga ngalamin masalah gini dan gitu yang spesifik ke masing-masing orang.

Intinya, yaaa hidup gini dan gitu ya emang karena kita manusia dan hidup. Bener sih kata Aldi Taher, semua orang di dunia itu bingung, baru nggak bingung kalo nanti udah di sorga wkwk. Tapi ya ada tambahannya biar bisa nggak bingung di dunia ya dicari pegangannya yang udah dibikin sama yang punya dunia.

**rada nggak nyambung sih bahasannya UOM tapi nyerempet aja ke hal-hal yang sempet kepikiran di kepala waktu-waktu lalu. kalo kajian UOM mah terkait gimana kita berbuat segala hal di dunia pasti dibalas nanti di akhirat
< > Home
overnight cookies © , All Rights Reserved. BLOG DESIGN BY Sadaf F K.