Jadi sekitar dua minggu yang lalu, aku, Savira, sama Viki memutuskan buat nonton series ini. Kalo aku sih gara-gara tergiur sama trailernya sih, walaupun hype dari series ini kan gara-gara penulisnya terinspirasi dari lagunya Utada Hikaru yang 'First Love' (1999) sama 'Hatsukoi' (2018), yang emang booming banget di masanya. Diriku yang tau jejepangan sekilas-sekilas dari kakak juga nggak begitu tau dua lagu ini sih sebenernya. Tapi karena keliatannya bagus dan lagi pingin nonton film/series 'angst', akhirnya kita memutuskan buat menonton.
First impressionnya bagus sih seriesnya. Dari segi pengambilan gambarnya, warna suasananya, backsound lagu-lagunya, semuanya bagus dan tertata lah. Cuma sejujurnya agak kecewa sedikit sama ceritanya. Jadi, ini kan kisah cinta dua orang yang mereka ketemu pas SMA terus pacaran, terus mereka ada konflik, dan baru ketemu lagi pas mereka udah dewasa. Nah, bagian konflik ini yang menurutku agak kurang gimana gitu, soalnya konfliknya adalah tiba-tiba si cewek kecelakaan dan amnesia. Aku kira ceritanya yang bakal slice of life jadi berasa banget dramanya. Dan karena lagi aku udah sering berkali-kali nonton film/series Jepang yang konfliknya adalah salah satu tokohnya sakit. Ya mungkin bagus kalo cuma satu-dua gitu, tapi ini sering banget aku temuin. Jadi, semenjak konflik itu muncul penilaianku langsung berkurang, walaupun dalam penyelesaiannya pun ya lumayan bagus lah.
Nah, hal kedua yang menurutku bikin series ini cukup drama adalah si cowoknya. Ya emang sih kalo series romance kan udah kayak di dunia ini cuma ada dua orang ini dan yang lainnya cuma numpang, jadinya happy ending adalah ketika si cowok balikan lagi sama si cewek. Tapi masalahnya, sebelum mereka balikan lagi ini, si cowok udah tunangan sama cewek lain. Terus gara-gara ketemu sama cinta pertamanya tiba-tiba dia langsung jadi nggak sreg lagi sama tunangannya. Kan kalo ditinjau dari kacamata real life kan jadi kurang ajar banget yak si cowok ini wkwk.
Akhirnya setelah kita selesai menonton series ini kita mengambil hikmah apa yang bisa didapatkan *dah kayak film moral banget*, ya intinya kalo di kehidupan nyata, kasian Tsunemi (tunangan si cowok) dan seharusnya kalo emang udah tunangan segala macem kan ya udah gitu, fokus ke kehidupan selanjutnya, nggak berarti harus kembali mengejar lagi di masa lalu. Karena pada akhirnya kita juga bisa mencintai setelah menikah, nggak melulu mencintai sebelum menikah. *nggak tau juga kenapa kesimpulannya jadi kek begini*. tapi emang kejadian kayak gitu di real life bakal sangat tidak baik untuk dilakukan sih ya.
Jadi, kalo dari aku sendiri merating film ini 4 dari 5 lah. Bagus tapi masih kurang -- atau mungkin bukan genre ku juga sih.

No comments:
Post a Comment