Kayaknya udah lama banget sih ya nggak muncul di sini :)
Untuk (kembali) mengawali semua ini, biarkan aku menyebutkan kesibukanku akhir-akhir ini. Aku sedang berusaha untuk mengerjakan dan menulis tesis kembali. Tapi realita yang terjadi adalah aku melakukan segala hal beberapa akhir ini kecuali tesis. Meskipun begitu, saat ini aku sedang mencoba mengumpulkan segala niat dan kemampuan yang ada untuk mengkaji topik yang sedang aku dalami saat ini. Mungkin kalau aku bisa beralasan, topikku saat ini berbeda dengan topik tugas akhirku saat sarjana. Karena harus banyak membaca artikel dan mensintesanya untuk dijadikan sebuah penelitian, makanya jadi lama. Tapi apalah itu, alasan tetap mejadi alasan. Jadi mari kita lanjutkan dengan segala usaha dan pemahaman yang kita bisa dan pahami.
Sembari menyelam berbagai artikel di internet untuk menambah pengetahuanku, aku menemukan sebuah artikel lama (tahun 2014) tentang kondisi taman kota di beberapa kota di Indonesia. Di artikel itu juga tercantum hasil kuisioner ke beberapa pihak terkait pandangan masyarakat Indonesia terhadap taman dan lingkungan hijau di wilayah perkotaan. Secara gamblang di artikel itu disebutkan bahwa semakin tingginya pendapatan orang Indonesia (yang mana masyarakat kota) tidak begitu membutuhkan ketersediaan ruang terbuka hijau. Hal ini terlihat dengan lokasi ruang terbuka yang lebih banyak berada di lokasi pinggir kota. Hiburan orang kota biasanya lebih kepada tempat ber-AC dan bukan ruang terbuka hijau yang menyajikan ruang hijau.


Hal ini buatku menjadi sebuah temuan menarik karena setelah 10 tahun berlalu, masyarakat kota sekarang membutuhkan ruang terbuka hijau lebih banyak. Sebagai contoh di Jakarta yang mulai banyak disediakan taman kota sebagai hiburan masyarakat kota.
Entah faktor apa yang menyebabkan hal ini terjadi. Apakah pengaruhnya bottom-up atau up-bottom. Di artikel itu juga menunjukkan penyebab taman kota jumlahnya sedikit karena masyarakatnya sendiri yang lebih menyukai aktivitas dalam ruangan. Sehingga pemerintah sendiri tidak terlalu memperhatikan kuantitas dan kualitas taman kota.
Seru sih kayaknya mengulik penyebab terjadinya perubahan ketertarikan dengan hutan kota ini dari mana. Sayangnya karena aku anak Biologi agak nyeleneh sih kalo mau mengkaji serius buat dijadikan penelitian. Walaupun bisa aja nanti kalo mau sekolah lagi ke arah kebijakan bisa banyak ulak-ulik dari segi sosial sama politik juga.
Jadi apakah ini pertanda aku akan sekolah lagi? Tidak tahu, ini aja masih engap-engapan biar nggak tenggelam lagi. Doakan 🙏