Makin ke sini, makin ngerasa kalo apa yang aku tulis di sini biasanya ada kaitannya sama video yang habis aku tonton dan menuangkan unek-unek habis nonton video itu di Youtube. Jadi mungkin ke depannya bakal ada tag tambahan 'Video Archive' sama 'Brain Dump' kali ya. Butuh banget ternyata nuangin unek-unek di sini dan biar bisa dibaca lagi dan siapa tau bisa dibaca orang lain dan ikut komentar juga. Hehe.
Aku nonton video ini gara-gara direkomendasikan pas ikutan salah satu kelas di Uchiba (kelas di YN). Di video ini sebenernya yang dibahas Pak Gita dan Pak John (penulis Israel Lobby) adalah tentang sikap yang diambil Amerika di berbagai konflik negara di seluruh dunia saat ini (Rusia-Ukraina, China, dkk.) Dan bahasan ini juga menyentuh ke 'konflik' yang terjadi di Palestina sekarang. Bahasannya mulai dari gimana hubungan Amerika-Israel sampai ke pembahasan two-state solution. Hal yang mengejutkannya adalah dari bahasan two-state solution ini adalah dinyatakan oleh Pak John di video ini bahwa Israel sendiri tidak menyetujui adanya two-state solution antara Israel dan Palestina.
Pak John bilang bahwa dari awal munculnya keberadaan Yahudi dari tahun 1920an di tanah Palestina dan sampai ada keputusan absolut pembagian wilayah West Bank dan Gaza di tahun 1967, Israel mau seluruh wilayah Palestina adalah milik Israel seutuhnya. Tidak pernah ada keinginan pembagian negara. Hanya ada keputusan bahwa tanah ini milik Israel dan selain Israel harus pergi atau dihilangkan. Oleh karena itu, mungkin tidak asing bagi kita semua yang paham dengan sejarah bahwa selalu terjadi 'konflik' antara Israel dengan Palestina sejak kedatangan mereka. Kejadian utama yang paling besar dan sebagai pengawal adalah kejadian Nakba di tahun 1948 yang kemudian diikuti kejadian 'pembantaian-pembantaian' yang terjadi tiap waktunya. Kadang sampai masuk berita kadang hanya satu-dua orang meninggal yang tidak sampai diliput oleh berita. Hingga kemarin kejadian yang terjadi di tanggal 7 Oktober 2023 yang membuat hampir seluruh orang marah sampai saat ini.
Aku termasuk orang yang baru sadar dengan 'konflik' di Palestina di tanggal 7 Oktober kemarin. Sebelum-sebelumnya, aku sadar bahwa ada 'konflik' antara Palestina dan Israel tapi aku termasuk orang yang menganggapnya terlalu complicated untuk diselesaikan. Dibayanganku sebelum tanggal 7 Oktober kemarin adalah orang-orang ini hanya sekedar memperebutkan wilayah dan dari pihak Palestina sendiri ada kelompok militan yang selalu ingin mengambil wilayah lahan orang lain. Itu yang ada dipersepsiku dulu. Tapi setelah 7 Oktober dan setelah aku belajar lebih dalam lagi tentang sejarah yang terjadi, persepsiku ini merupakan bentuk propaganda yang berhasil dimasukkan oleh media-media besar terkait 'konflik' di Palestina. Yaa istilahnya termakan oleh media. Padahal sejarahnya nggak begitu.
Dari penjelasan Pak John, bahwa yang terjadi dari awal, sejak Israel datang ke Palestina, adalah ethnic cleansing. Kalo dipikir-pikir, di tahun 1967 setelah 'Six-Days War' di mana PBB kemudian membagi wilayah Israel dengan Palestina dan Palestina mendapat jatah Gaza dan West Bank, hanya sekedar meredam kemarahan publik. Karena di kemudian hari, wilayah Gaza dan West Bank yang menjadi wilayah Palestina itu semakin menyusut akibat banyaknya penduduk Yahudi yang secara tiba-tiba datang dan mengakuisisi rumah-rumah rakyat Palestina.
Kejadian 7 Oktober kemarin, yang diawali dengan adanya serangan Hamas, membuat Israel memanfaatkan itu untuk memiliki hak 'mempertahankan diri' dengan nggak hanya menyerang Hamas tapi seluruh rakyat sipil Palestina di Gaza. Mungkin banyak orang yang mikir kenapa sih Hamas harus nyerang dan bikin Israel 'murka' dan meluncurkan beratus ton bom di wilayah Gaza? Tapi mungkin ini salah satu cara yang harus dibayar agar seluruh dunia sadar dengan penindasan Israel dan kondisi rakyat Palestina. Bahasanya cukup ngeri sih. Tapi untuk menyadarkan seluruh manusia di dunia ini perlu banyak orang mati secara tragis agar kita tahu bahwa Israel dan teman-temannya itu nggak sebaik itu dan dunia nggak sepolos itu.
Udah mau 9 bulan dari kejadian 7 Oktober kemarin. Amerika masih tetap menyuplai Israel dengan beratus-ratus roket untuk 'mempertahankan diri' mereka dari rakyat sipil Palestina. Amerika membangun dermaga di Gaza yang katanya untuk menyalurkan bantuan untuk Palestina tapi ternyata untuk membunuh 200 orang rakyat sipil Palestina. Tentara IDF masih tetap meledakkan rumah-rumah di Gaza dan menjarah harta rakyat Palestina. PBB masih nggak mampu untuk menghentikan serangan Israel ke Palestina. ICJ yang katanya sudah memberikan sanksi hukuman masih tetap nggak mampu memberhentikan invasi darat Israel ke Palestina. Drone-drone bising Israel masih tetap mengudara di langit Palestina setiap harinya. Para pemimpin dunia masih tetap diam masih dengan tenang menjalankan bisnis entah apa itu.
Kadang kita ngerasa nggak berdaya lihat berita setiap hari dengan kengerian foto-foto yang tersebar. Bayi-bayi yang kepalanya buntung. Anak-anak mati kelaparan yang tersisa hanya kerangka dan kulit. Kerangka-kerangka manusia yang ditemukan berserakan tanpa terkubur di beberapa tempat karena kesulitan untuk dijangkau. Manusia-manusia mati tergeletak di jalanan. Bayi-bayi tertimbun reruntuhan dan mati dengan salah satu bola matanya yang mencuat. Mayat manusia yang dilindas oleh tank tentara IDF dan hancur lebur. Mayat manusia yang diseret oleh tank tentara Israel. Bom-bom yang menjatuhi tenda pengungsian hingga rumah sakit. Rekaman video anak kecil yang terjebak disebuah mobil bersama dengan keluarganya yang sudah mati ditembaki tentara IDF. Kesulitan air, makanan, banjir ketika hujan deras di tenda pengungsian. Potongan kaki, potongan tangan, serpihan daging, serpihan tulang rahang,... .
Dari segala kengerian ini, takbir mereka di kedua lebaran ini masih lantang dan masih menyambut Allah dengan segala suka cita. Ya Allah... . Intinya, harusnya dengan segala penderitaan mereka yang sudah mereka rasakan harusnya tanggal 7 Oktober ini menjadi titik balik kita dalam melihat dunia. Masih banyak yang harus kita perjuangkan. Pemegang kemenangan memang Allah, tapi kita pastinya mau menjadi bagian menuju kemenangan itu. Palestine will be free.